Cerita Di Humas Jogja : International Conference

Hari ini adalah hari ke sekian penulis melaksanakan tugas, penulis sudah merasa nyaman bekerja di humas pemda DIY ini. Penulis kali ini mendapatkan tugas untuk meliput kegiatan International Conference dengan mengusung tema Re-making Indonesia: Globalization, Religion, Multiculturalism & Democracy di Gedung Prof Soenardjo UIN Sunan Kali jaga acara dibuka oleh Gubernur DI Yogyakarta yang diwakili Asisten Keistimewaan Dr. Didik Purwadi MEc.

Pada kesempatan Pak Didik Purwadi menyebut Jogja adalah model kota toleran karena memiliki berbagai bentuk toleransi dan keberagaman ya memang penulis akui Jogja adalah model kota toleran yang patut ditiru oleh kota-kota lain.

Penulis mendapatkan informasi bahwa toleransi beragama di beberapa tempat di belahan dunia telah berkurang dan akhir-akhir ini dirasakan pula di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia akan menunjukkan akan tetap menggunakan budaya Indonesia untuk bersatu meski memiliki beragam agama.

Dan juga di Jogja mudah menemukan berbagai bentuk toleransi dan keberagaman. Hal ini dibuktikan antara lain di Kotabaru di mana ada masjid dan gereja yang berdekatan namun tetap harmonis. Itu menunjukkan toleransi di Jogja sangat diagungkan.

Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang isinya penuh menggunakan Bahasa inggris inti yang dapat penulis ambil dari pertemuan tersebut adalah. “I hope can allow this conference a make interfaith tolerance and prevent radicalism, extremism and terrorism. Pluralism in Jogja as an example to build and maintain pluralism in Indonesia and the world.”