Cerita Di Humas Jogja : Launching of Yogyakarta of ASEAN City of Culture Prambanan Opened

Pada kali ini penulis kembali ditugaskan di candi Prambanan dengan bahasan saat itu membahas tentang peresmian Jogja sebagai kota budaya seasean. Acara tersebut berlangsung sangat meriah dan megah di Teater Terbuka Candi Prambanan. Launching tersebut ditandai dengan penekanan tombol pembuka kain penutup ikon City of Culture oleh perwakilan delegasi termasuk Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Budi Wibowo SH MM mewakili Gubernur DIY.

Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY Singgih Raharjo SH Med yang juga hadir menyampaikan bahwa penunjukan ini karena Yogyakarta memiliki modal yakni toleransi yang cukup tinggi. Yogyakarta diyakini mampu menjaga keharmonisan negara-negara di ASEAN melalui budaya.

Ini sebuah kebanggaan bagi Jogja karena tidak semua dari daerah di Indonesia terpilih menjadi Kota Budaya ASEAN.

Setelah menyandang sebagai Kota Budaya ASEAN, program-program terkait kebudayaan di Yogyakarta akan terus ditingkatkan, seperti pelestarian kebudayaan benda dan tak benda, budaya sehat dan lain-lain. Terpilihnya Yogyakarta sebagai Kota Budaya ASEAN, akan semakin memperkokoh Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia.

Predikat City of Culture mendatangkan konsekuensi tersendiri. Misalnya wajib menyusun rencana kerja yang memuat tema besar Culture of Prevention atau budaya mencegah hal buruk. Semua itu harus disampaikan kepada seluruh negara peserta, termasuk Korea, Jepang dan China.

Di luar itu, setiap kegiatan harus melibatkan prinsip budaya untuk mencegah hal buruk dan hal itu wajib dikedepankan.

Ananto Kusuma Seta, Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan Yogyakarta sangat layak mendapatkan predikat City of Culture karena masyarakat hidup harmonis meski sangat heterogen.

Penulis juga sempat mewawancarai Perwakilan dari delegasi Brunei Darussalam, Muh Abdu’ beliau menyampaikan rasa senangnya berada di Yogyakarta. Ia mengaku kagum dengan Yogya. “Saya sudah beberapa kali ke Yogyakarta. Saya merasa beruntung dapat kembali ke sini. Yogyakarta memiliki kebudayaan yang masih murni dan orang-orangnya ramah dan halus,’’