Mengenal Hasan Mabrur, Pria Asal Demak yang Untung Jutaan Rupiah dari Jasa Membuat Website

Hasan Mabrur, pria kelahiran Demak itu sedang sibuk ketika dihubungi. Ia memperbaiki situs NU Demak lantaran sedang diretas.

"Masih mengamankan situs NU Demak, kemarin habis kena jebol (diretas)," kata Hasan Mabrur melalui aplikasi WhatsApps pada Sabtu 15 Oktober 2022.

Hasan Mabrur mengatakan peretas menggunakan internet protocol (IP) addres dari luar negeri. Sedangkan kerusakannya sampai menimbulkan kerugian bagi pihak NU Demak.

"Kemarin sudah sampai rusak semua, (kontennya) diganti konten porno (oleh peretas). Ini alhamdulilah sudah normal. Lumayan job tambahan," tambahnya.

Pria berusia 26 tahun itu memang mempunyai usaha jasa membuat website yang ia beri nama Hasan Creative.

Memperbaiki situs NU Demak hanya salah satu dari sekian banyak job yang ia terima.

Sudah sejak MTs Hasan mempelajari soal pemrograman dan coding. Termasuk di dalamnya mempelajari bagaimana cara membuat website.

Ketika masih duduk di MTs, ia mengaku sering bolak-balik ke warnet untuk latihan membuat blog dan website.

Buku-buku mengenai pemrograman dan coding pun sudah habis ia baca sejak MTs.

Baginya, motivasi terbesar kenapa ia repot-repot belajar pemrograman dan coding karena merasa tertantang dan terlihat keren.

Sampai akhirnya tahun 2012 ketika sudah duduk di bangku SMA, ia iseng membuat website untuk sekolah tempatnya belajar.

"Dari situ banyak tuh yang ingin dibuatkan website juga, terus saya berpikir kenapa tidak buka jasa membuat website saja ya," katanya.

Sejak tahun 2012 itu ia kemudian membuat Hasan Creative, nama yang ia pilih untuk usahanya sebagai penyedia jasa membuat website.

Penghasilan pertama dari Hasan Creative sebesar Rp500 ribu."Itu awal pas masih (duduk di bangku) SMA," katanya.

Sejak awal, Hasan memang termotivasi untuk menghasilkan tambahan uang jajan. Namun seiring bertambah dewasa, ia menyadari peluang usahanya sangat potensial.

"Semakin ke sini, keahlian dalam (bidang) coding maupun (jasa) pembuatan aplikasi website itu banyak yang membutuhkan, " katanya

Sekarang, ia sudah bisa menghasilkan jutaan rupiah dari usahanya. 

"Keuntungan terbesar (dari membuat website) sekitar 5 jutaan sih," imbuhnya.

Itulah kenapa ia semakin semangat menekuni dunia pemrograman dan coding.

Uniknya, ia bisa bekerja dimanapun. Hasan mengaku tidak perlu kantor.

"Saya mengerjakan projek bisa di mana saja sih, di rumah, di kafe, dimanapun asal ada jaringan internet dan laptop," katanya.

Meski bisa kerja di mana saja, bukan berarti tanpa kendala. Terutama berhubungan dengan klien. Ia pernah mendapat klien yang minta macam-macam.

"Ya udah pasti ada (kendala dari klien), budget pas-pasan fitur sosialita," katanya sambil bercanda.

Meski begitu permintaan yang aneh-aneh dari klien bukan menjadi kendali yang berarti baginya. 

Justru yang lebih menjadi perhatiannya adalah permintaan klien yang terlalu sulit.

Hasan mengakui kemampuannya belum bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan klien. 

Ia tidak segan menolak permintaan klien jika dirasa sudah di luar batas kemampuannya.

"Makanya saya sampai saat ini masih terus belajar agar bisa menangani semua permintaan klien," katanya.

Sekarang ia terus belajar dan menambah pengalaman dengan bekerja di perusahaan IT Semarang.

Meski sudah bekerja di kantor IT, ia tidak berniat meninggalkan Hasan Creative sebagai penyedia jasa membuat website.

Jika ada klien ia akan terima untuk sumber penghasilan tambahan. Seperti ketika ia memperbaiki situs NU Demak yang diretas.

Terakhir, ia membagi rahasia bagi anak muda seperti dirinya yang ingin membuka usaha dalam bidang apapun.

"Apapun usahanya, kuncinya cuma satu (yaitu) konsisten. Apapun pekerjaan kalau konsisten dan tekun menjalankannya insyaallah akan dimudahkan," kata Hasan saat itu.

Bagi Hasan, konsistensi itu akan membuat orang lain semakin mengenal diri kita.

"Dan tentu saja kalau konsisten akan banyak orang yang mengenal keahlianmu," kata Hasan.***

Penulis : Dhima Wahyu Sejati